Sorotan
yang tajam terhadap batilnya kasyf ini juga ditulis oleh Al Allamah Muhammad
Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar. Dr Yusuf Al-Qardhawi mengutipnya sebagai
berikut:
Bahwa
ilham atau kasyf semata-mata merupakan salah satu contoh dari pengetahuan jiwa
yang berbicara, tidak tetap (baku) dan tidak teratur. Dan bukan merupakan
pengetahuan yang berlandaskan kepada akal dan tidak pula bersandarkan kepada
dalil syar'i, akan tetapi cuma merupakan pengetahuan yang kurang, yang terkadang
salah terkadang benar, dan sebab-sebabnya yang alamiah pun mudah untuk
diketahui. Sebagian ada yang bersifat bawaan (fithry), sebagian ada yang
diperoleh dengan usaha (kasby) dan sebagian lagi hasil ciptaan (shina'i),
seperti hipnotis yang dikenal di abad ini, dan apa yang mereka namakan dengan
membaca fikiran, komunikasi fikiran, dan yang mereka serupakan dengan transfer
berita lewat kawat listrik maupun transfer berita tanpa kawat
listrik.
Pengetahuan seperti ini tentu bisa dikuasai oleh orang
mu'min maupun orang kafir, orang yang baik maupun orang yang jahat, sebagaimana
diakui oleh para shufi muslim bahwa pengetahuan semacam ini dikuasai pula oleh
shufi beragama hindu. Para shufi muslim mengakui bahwa pengetahuan yang dikuasai
oleh mereka bercampur aduk dengan pengelabuan syetan, dan sedikit sekali orang
yang mempunyai kemampuan untuk membedakan antara kasyf syaithani (kasyf yang
berasal dari syetan) dan kasyf haqiqi (sesungguhnya), dan tidaklah boleh
dinamakan kasyf haqiqi kecuali jika bersesuaian dengan nash yang qoth'i (nash/
teks ayat atau hadits yang pasti).
Di antara
berbagai bukti kesalahan dan kepalsuan serta khayalan yang ada pada kasyf
mereka, yang biasa mereka namakan dengan An-Nurany (yang berkilauan), dan apa
yang mereka sebutkan di dalam kasyf mereka berupa pengetahuan mereka yang
bermacam-macam, berdasarkan keberagaman pengetahuan mereka tentang seni,
kekhurafatan dan syari'ah adalah terjadinya pertentangan para ahlinya dan
saling salah menyalahkan satu sama lain dalam hal ini. Oleh karena itu, anda
akan mengetahui sebagian dari mereka menyebutkan di dalam kasyfnya Jabal Qof
(gunung qof) yang mengelilingi bumi!
Dan Al
hayyah (ular) yang mengelilinginya! Sebagaimana dapat anda ketahui dalam
biografi Asy Sya'rani oleh Syaikh Abu Madyan, yang isinya merupakan
kekhurafatan-kekhurafatan yang tidak ada hakekatnya.
Di antara
mereka ada pula yang menyebutkan di dalam kasyfnya bintang-bintang dan tempat
peredarannya dengan cara Yunani yang batil. Dan kebanyakan mereka menyebutkan di
dalam ksyf mereka hadits-hadits yang maudhu' (palsu), walaupun mereka dan
orang-orang yang terfitnah dengan kasyf mereka ditentang oleh ulama
hadits.
Mereka mengatakan: 'Sesungguhnya sebuah hadits terkadang dianggap shahih dalam
kasyf kami, walaupun hadits tersebut tidak shahih menurut riwayat-riwayat kalian
(ahli hadits), dan kasyf kamilah yang lebih benar, karena kasyf kami berasal
dari ilmul yaqin sedangkan ilmu kalian berasal dari dugaan (dhon)!'
Kesimpulannya adalah, bahwa kasyf ini adalah urusannya
sendiri dan urusan para ahlinya, jika sah bagi kita untuk membenarkannya tentu
ketika tidak terjadi pertentangan dengan syari'at, aqidah-aqidahnya serta
hukum-hukumnya. Maka tidak dibenarkan bagi orang yang beriman kepada kitabullah
dan sunnah rasul-Nya membenarkan sebagian dari kasyf yang jelas-jelas
bertentangan dengan Al-Quran dan
Sunnah. Dan tidak dibenarkan pula menetapkan kasyf dengan didasari perintah dari
alam gaib selama tidak ditetapkan oleh Al-Quran dan Sunnah. lagi pula kita tidak
membutuhkan semua ini (kasyf seperti ini). (Tafsir Al-Manar oleh Al Allamah
Muhammad Rasyid Ridha, Jilid 11/447, cetakan keempat, seperti dikutip Dr Yusuf
Al-Qardhawi, Sikap Islam terhadap Ilham, Kasyf... hal. 86-87).
Penjelasan-penjelasan tersebut sangat gamblang bahwa
kasyf shufi itu batil. Orang mu'min maupun kafir bisa memperolehnya, orang jahat
maupun shalih dapat juga, sebagaimana hasil kasyf itu ada yang dari syaitan, dan
ada yang mengandung kebenaran, tidak ada patokannya. Maka ketika ungkapan
semacam ini saya ajukan
kepada
guru besar tasawwuf dengan ungkapan bahwa Joyoboyo yang bukan Islam pun bisa
mendapatkan kasyf itu; ternyata Pak Guru Besar Tasawwuf itu marah, dan tidak ada
jawaban pasti, seperti sudah kami kemukakan di atas. Masihkah mereka mau
mengklaim kebenaran kasyf dengan cara lain lagi selain marah-marah dan
bicara ngaco (tidak
teratur)?
Dan dari
sinilah bisa kita fahami, kenapa orang-orang Syi'ah, sekluer, dan pengacau Islam
kini justru ramai-ramai menjajakan tasawwuf. Ternyata, dalam hal kepercayaan/
aqidah maupun sikap mereka terhadap hadits adalah sama-sama, yaitu mengacaukan.
Hingga ketatnya aqidah dalam Islam ini jelas-jelas mereka tabrak, sedang
ketatnya pembatasan tentang keshahihan hadits pun terang-terang mereka tabrak
pula. Bila aqidah, suatu fondasi tempat berdirinya Islam, telah mereka kacaukan,
dan hadits sebagai landasan utama yang kedua setelah Al-Quran telah mereka
halalkan untuk dipalsukan dengan cara mengklaim ke-kasyf-an untuk menshahihkan
kepalsuan, maka hancurlah Islam ini. Masih pula ditambahi dengan tabiat shufi
yang tunduk patuh bahkan sering mendukung kepada penguasa dhalim --walaupun
menghancurkan Islam-- maka sempurnalah konspirasi dan konvigurasi mereka (shufi,
syi'ah, sekluer, munafiqin, kafirin, musyrikin, pengacau agama, dukun,
paranormal, ahli bid'ah, politikus licik anti Islam, dan penguasa dhalim) dalam
menghancurkan Islam dengan wajah yang pura-pura teduh karena berkedok main
batin. Maka waspadalah wahai saudara-saudaraku Ummat Islam, jangan sampai
tertipu oleh permainan mereka yang sudah dibabat oleh para ulama pada awal abad
keempat Hijriyah dengan dibunuh dan disalibnya dedengkot shufi bernama
Al-Hallaj, namun kemudian digali dan dihidup-hidupkan lagi oleh para orientalis
Barat antek penjajah anti Islam, kemudian dikembangkan lagi oleh antek-antek
orientalis di mana-mana sampai kini lewat aneka sarana. Mudah-mudahan Allah
memberi kekuatan kepada para pengamal Islam dan penyerunya yang setia dan
istiqomah hingga mampu menghancurkan kebatilan mereka yang mengancam Islam itu.
Tasawuf Belitan Iblis
- H Hartono Ahmad Jaiz –
Kunjungi juga:
Komentar
Posting Komentar